Tugas Jurnal Proses Komunitas Java (Java Community
Process JCP)
Nama Kelompok :
- Elsa Marisi
Manurung (12110344)
- Elyda
Azarya (12110353)
PERANCANGAN, IMPLEMENTASI, DAN ANALISIS KINERJA VIRTUALISASI SERVERMENGGUNAKAN PROXMOX, VMWARE ESX, DAN OPENSTACK
Banyak tipe processor yang mempunyai inti lebih dari
satu, terutama pada server. Dengan melihat potensi prosessor yang mempunyai inti lebih dari
satu tersebut, kita dapat memanfaatkannya untuk menjalankan aplikasi-aplikasi
dan services secara bersamaan menggunakan
teknik virtualisasi pada komputer server. Konsep cluster high availability yang terdapat padavirtualisasi
server dapat mengurangi biaya
dan menyederhanakan pengelolaan pelayanan teknologi informasi. Berdasarkan hal
tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap beberapa virtualisasi server menggunakan metode overhead, dan linearitas untuk
mengetahui kinerja virtualisasi
server. Metode yang
digunakan adalah dengan cara perancangan, dan
implementasiProxmox, vmware esx dan openstack pada server multicore, dan dilakukan analisa kinerja dari virtualisasi
server tersebut. Hasil utama
dari penelitian ini adalah perancangan, dan
implementasi virtualisasi
server menggunakan Proxmox, vmware, danopenstack serta deskripsi analisa, hasil
kinerja masing-masing model virtualisasi
server tersebut.
DAFTAR ISI
Judul
Abstraksi
Daftar Isi
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
METODE PENELITIAN
LANDASAN TEORI
IMPLEMENTASI SISTEM
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
Penggunaan server dengan processor berinti banyak semakin
banyak dijumpai, masing-masing vendor produsen processor mempunyai berbagai
macam tipe processor dengan inti lebih dari satu. Processor dengan inti lebih
dari satu mempunyai kemampuan yang cukup untuk melakukan berbagai macam proses
secara bersamaan, akan tetapi belum semua aplikasi pada saat ini yang dapat
memanfaatkan secara optimal prosesor berinti banyak (multiprosessor) tersebut.
Berdasarkan pengamatan dari Tony Iams, analis senior di D.H. Brown Associates
Inc, NY, server di sebagian besar organisasi hanya menggunakan 15-20% dari
kapasitas sesungguhnya, tentu saja angka tersebut merupakan rasio yang jauh
dari ideal.
Dengan
melihat potensi prosessor yang mempunyai inti lebih dari satu tersebut, dapat
kita manfaatkan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi dan services secara
bersamaan menggunakan teknik virtualisasi pada komputer server. Tanggapan
vendor produsen processor terhadap semakin dibutuhkannya teknologi virtualisasi
juga dibuktikan dengan menambahkan dukungan terhadap proses virtualisasi di
dalam processor yang mereka produksi sehingga teknologi virtualisasi yang akan
digunakan pada processor berinti banyak tersebut dapat memiliki kinerja yang
optimal ketika menjalankan sistem operasi dan program
aplikasi
secara virtual.
Teknologi virtualisasi server yang diterapkan pada server
dengan processor berinti lebih dari satu, dapat kita manfaatkan untuk
menjalankan aplikasi-aplikasi dan Jurnal Teknologi, services secara
virtualisasi. Konsep virtualisasi server merupakan paragidma baru dalam
perkembangan teknologi. Hal ini dikarenakan virtualisasi server memungkinkan
penggunaan satu perangkat keras untuk menjalankan beberapa sistem operasi dan
services pada saat yang sama, sehingga client dapat menggunakan sumber daya
tersebut sesuai dengan kebutuhannya berbasis internet.
Virtualisasi server adalah penggunaan perangkat lunak
yang memungkinkan satu perangkat keras untuk menjalankan beberapa sistem
operasi dan services pada saat yang sama, sedangkan virtual server adalah
penggunaan perangkat lunak yang memungkinkan banyak perangkat keras untuk
menjalankan satu sistem secara terpadu. Teknologi virtualisasi server ini
bertujuan untuk menghindari pemborosan daya proses yang mahal atau dengan kata
lain
meningkatkan efisiensi serta mengoptimalkan penggunaan processor berinti lebih
dari satu. Penghematan lain adalah biaya listrik karena
hanya menggunakan satu atau sedikit server saja.
Pada saat ini banyak sekali metode perancangan
virtualisasi server dengan tipe cluster high availibility, antara lain
menggunakan proxmox, vmware esx dan openstack yang merupakan tipe virtualisasi
server yang free dan mudah dalam instalasi. Diantara beberapa tipe virtualisasi
server tersebut terdapat perbedaan dalam hal kinerja. Hal ini dikarenakan
beberapa tipe virtualisasi server tersebut dibuat oleh beberapa vendor yang
berbeda.
1.1
Latar Belakang
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan Cloud Computing antara lain Zulhaidi dan Dipojono
(2002), Penelitian ini membahas menjelaskan desain dan implementasi perangkat
keras yang diperlukan untuk cluster pada Cloud Computing.
Penelitian lain yang berhubungan dengan virtualisasi juga dilakukan oleh Fauzi (2008).
Dalam tesisnya Fauzi mencari tahu sejauh mana atau seberapa baik skalabilitas
saat menggunakan virtualisasi jika dibandingkan dengan
implementasi native dengan menggunakan satu pendekatan virtualisasi. Penelitian lain
yang berkaitan dengan virtualisasi
server yang lain Chen, dkk
(2006). Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan infrastruktur TI yang reliable, dalam arti bisa
melakukan update dan patch tanpa mematikan atau me-restart mesin server produksi yang sedang berjalan.
Penelitian lain yang berhubungan dengan virtualisasi juga dilakukan oleh Benjamin, dkk (2007).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skalabilitas empat tipe virtualisasi
server, metode yang digunakan dalam pengukurannya adalah
menggunakan metode overhead, linearitas dan usability.
Peneliti yang lain adalah Garnieri (2010), Penelitian ini
menargetkan penggunaan virtualisasi
server pada perusahaan besar,
yang memfokuskan pada minimalisasi downtime pada saat maintance perangkat keras server dengan menggunakan aplikasiVMware
Infrastructure 3. Selain itu peneliti Ardianto (2011), menjelaskan bagaimana merancang virtualisasi appliances denganmemanfaatkan metode virtualisasi.
Penelitian oleh Ardianto, Novan (2011), dalam
penelitian tersebut berusaha dipadukan antara mesin virtualisasi dengan perangkat lunak yang
sebenarnya maka akan terbentuklah virtualisasi
appliances, dalam penelitian tersebut dirancang suatuvirtualisasi
appliance menggunakan metode virtualisasi Proxmox dan virtualisasi box untuk
kemudian dianalisa kestabilannya.
Kemudian mengimplementasikan virtualisasi appliances tersebut sehingga dapat dioperasikan
dengan mudah di lingkunganserver yang
berbeda bahkan di OS yang berbeda. Faisal (2012), penelitian ini menekankan tentang faktor skalabilitas private cloudcomputing untuk
layanan IAAS dan analisa kinerja dari Cloud
Computing.
1.2
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat perumusan
masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana merancang, danmengimplemestasikan virtualisasi server menggunakan tipe yang berbeda-beda yaitu proxmox,
vmware esx dan openstack,
sertamenganalisa kinerja masing-masing virtualisasi server tersebut
melalui pengukuran metrik skalabilitas yaitu menggunakan
metodeoverhead dan linearitas.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Merancang dan
mengimplementasikan virtualisasi
server menggunakan proxmox VE
1.8, vmware esx dan openstack
2. Menganalisa virtualisasi server yang berguna untuk mengetahui kinerja dari
masing-masing tipe virtualisasi server tersebut melalui pengukuran metrik skalabilitas
yaitu menggunakan metode overhead dan linearitas.
1.4 METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian observasi
dengan mengimplementasikan sistem virtualisasi server denganProxmox,
vmware esx, dan openstack yang merupakan tipe cluster High Availability (HA).
Penelitian observasi ini menggunakan metode analisis
deskriptif, yang dilakukan dengan proses pengamatan langsung dan mempelajari
observasi atas hasil yang terjadi dari analisis sistem ini. Pendekatan
penelitian analisis deskriptif ini adalah untuk menggali informasi dari
implementasi sistem virtualisasi
server menggunakan Proxmox,
vmware esx, dan openstack.
Dalam analisa virtualisasi
server, peneliti berusaha membandingkan dengan server tradisional atau aplikasi server yang tidak menggunakan virtualisasi, selain itu juga
dibandingkan dengan dua virtual
machine yang berisi aplikasi web server dan ftp server pada server virtualisasi sehingga diperoleh data pembanding
dalam melakukan analisa kinerja dan pengaruh implementasi aplikasi yang berbeda
pada virtualisasi server.
Gambar 1. Arsitektur dengan virtualisasi server
Skenario pengujian virtualisasi server sebagai berikut :
- Membuat 2 virtual machine, dilakukan update dan upgrade secara bersamaan.
- Membuat 2 virtual machine, setiap virtual machine berfungsi sebagai server yang berbeda. Virtual machine 1 difungsikan sebagai web server sedangkan virtual machine 2 difungsikan sebagai ftp server kemudian dilakukan pengiriman file sebesar 706.803.376 B.
- Membuat beberapa virtual machine, virtual machine 1 di install aplikasi web server dan virtual machine 2 di install ftpserver,
sementara itu virtual
machine yang lain tetap
dijalankan, akan tetapi tidak diberikan aplikasi.
- Membuat beberapa virtual machine, virtual
machine 1 di install web server, sedangkan virtual machine yang lain di installaplikasi
ftp server yang sama, dan dijalankan
secara bersamaan kemudian setiap
pertambahan virtual
machine, dicoba uploadsebuah file dengan ukuran 706.803.376 B
ke semua ftp server yang telah di install pada virtual machine secara bersamaan. Analisa virtualisasi server menggunakan pengukuran
metrik skalabilitas yaitu
menggunakan
metode overhead dan linearitas.
- Overhead
Untuk
evaluasi overhead virtualisasi yang disebabkan mekanisme virtualisasi dilakukan dengan membandingkan
waktu eksekusi sebuah aplikasi yang dijalankan pada sistem non virtualisasi (Ta) dengan aplikasi yang sama dijalankan
pada sebuah mesinvirtualisasi
(Tav). Overhead mungkin saja bisa diabaikan untuk
sebuah mesin virtualisasi dan bisa menjadi signifikan ketika jumlah mesin virtualisasi dijalankan secara bersamaan. Disamping itu
dibandingkan pula Ta dengan Tav ketika sejumlah n mesinvirtualisasi dijalankan secara bersamaan. Pada skenario ini hanya sebuah
mesin virtualisasi yang menjalankan aplikasi. Sedangkann-1 mesin virtualisasi yang lain bebas dari aplikasi.
- Linearitas
Untuk
mengevaluasi perubahan skalabilitas pada saat jumlah mesin virtualisasi yang dijalankan meningkat,
terlebih dahulu diukur waktu eksekusi sebuah aplikasi yang dijalankan pada mesin virtualisasi. Selanjutnya
diukur waktu eksekusi aplikasi yang sama dijalankan secara bersamaan pada
beberapa mesin virtualisasi.
BAB II LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Virtualisasi
Virtualisasi / Virtualisasiization adalah sebuah teknik atau cara untuk
membuat sesuatu dalam bentuk virtualisasi,
tidak seperti kenyataan yang ada. Virtualisasi juga digunakan untuk
mengemulasikan perangkat fisik komputer, dengan cara membuatnya seolah-olah
perangkat tersebut tidak ada (disembunyikan) atau bahkan menciptakan perangkat
yang tidak ada menjadi ada.
Gambar 2. Konsep Virtualisasi
Jenis-Jenis Pendekatan Virtualisasi
- Partial Virtualisasiization
Virtualisasi parsial
adalah bentuk virtualisasi pada sebagian dari perangkat
keras. Perangkat lunak virtualisasi parsial akan mengemulasikan,
seolah olah perangkat komputer kita memiliki alat tersebut.
- Full
Virtualisasiization Virtualisasi penuh
berarti membuat seolah-olah ada komputer lain di dalam komputer. Dengan
menginstal Linux dalam WindowsAnda, demikian juga
meng-install Windows dalam Linux.
- Hardware-assisted
Virtualisation Merupakan virtualisation yang didukung oleh hardware, jadi ada hardware khusus yang berguna untuk
meningkatkanperformance proses virtualisasi. Hardware-assisted virtualisation mempunyai overhead yang banyak, agar skalabilitas guest OS tidak terlalu turun, maka
dibantu dengan hardware.
Cluster
Cluster merupakan suatu set individual yang terhubung melalui perangkat keras dan
perangkat lunak khusus, menyajikan gambar sistem tunggal untuk para penggunanya
(Vrenios, 2002). Tiga tipe cluster yang dominan yaitu:
1. High Performance Computing (HPC).
Secara umum, tipe cluster HPC ditujukan pada bagaimana suatu proses
komputasi dapat dipercepat, dengan demikian task dapat diselesaikan
dengan lebih
cepat. Contoh cluster jenis ini adalah MPI, DSM, PVM.
2. High Availability (HA). Secara
umum, tipe cluster ini ditujukan agar program yang
dijadikan di atasnya bisa terus berjalan, sekalipun salah satu node hang atau down. Contohnya adalah
fasilitas cluster pada Proxmox.
6
3. Load-Balancing (LB). Secara
umum, tipe cluster ini beroperasi dengan
mendistribusikan beban pekerjaan secara merata melalui beberapa node yang bekerja di belakang (back-end node). Umumnya cluster ini akan dikonfigurasikan
sedemikian rupa denganfront-end load-balancing redundant.
Overhead dan
Linearitas
Overhead pada
virtualisasi server adalah seberapa sering dan lamanya waktu yang dibutuhkan
oleh hypervisor untuk menyelesaikan suatu proses dan menjalankan kembali
virtual machine. Pada virtualisasi server, pengujian overhead
dijalankan dengan memperbanyak virtual machine tanpa aplikasi. Linearitas pada
virtualisasi server dapat diartikan sama dengan overhead, akan tetapi dalam
pengujian linearitas, virtual machine yang ditambahkan diberikan aplikasi yang
sama.
BAB III IMPLEMENTASI SISTEM
Memeriksa fitur Virtualisasi Pada Processor
Processor yang mendukung virtualisasi dapat diperiksa melalui bios
mainboard atau diperiksa secara online melalui websitepabrikan processor tersebut, dengan melihat apakah
seri processor yang digunakan termasuk dalam
daftar yang mendukungvirtualisasi. Cara yang lain bisa dengan
mengetikkan beberapa perintah di console
linux :
egrep
‘(vmx|svm)’ /proc/cpuinfo
Apabila
hasilnya ada kata vmx jika menggunakan processor Intel-VT atau svm jika menggunakan processor AMD-V, berartiprocessor yang digunakan telah mendukung dan
dilengkapi teknologi virtualisasi secara hardware.
Proxmox Virtual Environment
Pada
skenario penelitian ini digunakan Proxmox
VE versi 1.8 yang dapat
diunduh pada website resmi Proxmox
VirtualEnvironment di alamat http://www.proxmox.com/products/proxmoxve. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait Proxmox:
- Proxmox disediakan
hanya untuk mesin 64 bit,
sehingga tidak bisa digunakan untuk mesin 32 bit.
- Pada saat
instalasi, Proxmox diinstalasikan langsung dari CD
dan akan menghapus seluruh isi harddisk.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
- Pada perbandingan analisa hasil
pengukuran overhead, nilai overhead relatif stabil pada setiap tipe
virtualisasi meskipun jika dilihat hasil observasi secara terperinci,
terdapat fluktuasi pada beberapa titik ketika menjalankan virtual machine.
- Grafik overhead pada setiap
penambahan virtual machine cenderung bersifat linier dengan sedikit
peningkatan.
- Grafik linearitas pada setiap
pertambahan virtual machine, nilai linearitas relatif naik pada setiap
tipe virtualisasi akan tetapi kenaikan secara signifikan hanya terjadi
pada tipe virtualisasi vmware dan openstack ketika mulai diaktifkan ftp
server yang kedua dan dikirimkan file sebesar 706.803.376 B pada masing-masing
ftp server.
- Pada tipe virtualisasi proxmox ve kenaikan waktu transfer
terjadi secara konstan.
Jika dibandingkan dengan native
server, nilai linearitas
pada semua tipe virtualisasi lebih tinggi daripada native server. Hal ini membuktikan bahwa penambahan virtual machine yang diberikan suatu aplikasi dan dijalankan
bersama-sama dengan
aplikasi yang sama, akan menyebabkan
penurunan kinerja secara keseluruhan pada masing-masing tipe virtualisasi server.
- Utilitas CPU atau penggunaan CPU
pada semua tipe virtualisasi ketika dilakukan pengukuran overhead, terlihat lebih
hemat dengan nilai lebih rendah daripada utilitas CPU pada native server sebesar 47 %,
- Utilitas CPU atau penggunaan CPU
pada semua tipe virtualisasi ketika dilakukan pengukuran
linearitas, terlihat lebih hemat dengan nilai lebih rendah daripada
utilitas CPU pada native
server sebesar 47 %,
akan tetapi ketika mulai diaktifkan sebanyak 8 ftp server, utilitas CPU tipe virtualisasi vmware meningkat melebihi utilitas
CPU pada native server,
sedangkan pada tipe virtulisasiproxmox dan openstack ketika mulai diaktifkan
sebanyak 10 ftp server,
tercatat hampir sama dengan native
server yang berkisar
pada kisaran 47 %. Hal ini membuktikan bahwa seiring dengan penambahan virtual machine yang diberikan aplikasi dan
dijalankan secara bersamaan akan menyebabkan semakin besar utilitas CPU
yang digunakan pada masing-masing tipe virtualisasi.
- Hasil analisa dari pengukuran
tersebut membuktikan bahwa virtualisasi
server menggunakan Proxmox Virtual Environmentnilai overhead dan linearitas lebih rendah
jika dibandingkan virtualisasi
server VMware ESXi dan OpenStack, hal ini karena
padaProxmox Virtual Environment menggunakan virtual machine dengan OpenVZ atau container-based virtualization, sedangkanVMware dan openstack menggunakan virtual machine KVM (Kernel-based
Virtual Machine) yang dapat menjalankan sistem
operasi apapun termasuk Windows.
SARAN
Saran yang dapat
dikembangkan dalam penelitian lebih lanjut antara lain sebagai berikut:
- Kekurangan dari virtualisasi server adalah mengumpulnya semua service pada 1 mesin, sehingga
apabila secara fisik
mesin tersebut rusak atau error maka
akan semua sistem yang berjalan diatasnya
akan fail. Hal ini
dapat diatasi dengan
membuat mekanisme redundant
server atau fail over server sebagai cadangan.
- Teknologi virtualisasi dapat lebih dioptimalkan pada
organisasi atau perusahaan yang mempunyai anggaran biaya sedikit, dalam
pengembangan jaringan server.
- Jika menggunakan dan menjalankan
lebih banyak service pada virtual machine, semakin banyak
inti prosesor yang digunakan akan lebih baik dalam kestabilan virtualisasi server secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
-
Ahmad. 2008. Archive for the
‘virtualization’Category.http://achmad.glclearningcenter.com/c
-
ategory/teknologi/virtualization/ (diakses tanggal 22 Oktober
2012).
-
Benjamin, Q., Vincent, N., Franck, C. 2006. Scalability
Comparison of Four Host
-
Virtualization Tools. Chen, H., Chen, R., Zhang, F., Zang, B., dan Yew, P.
2006. Live
Updating OperatingSystems
Using Virtualization.
-
Prosiding 2nd international Conference (VEE’06). Ottawa D.H. Brown Associates, Inc. 2001. VMware: Tool
for Server Consolidation.
-
http://www.vmware.com/pdf/vmwaredhbrown.
pdf (diakses pada tanggal 12 November 2011).
-
Fauzi, H. 2008. Perbandingan Kinerja Server Melalui Virtualization
Xen Pada
-
Lingkungan Terbatas. Universitas Indonesia. MTI UI. Depok
-
Garnieri, H, M. 2010. Desain dan Implementasi Virtualisasi Server
di PT Thiess Contractors Indonesia.
-
Yogyakarta Leung, F., Neiger, G., Rodgers, D., Santoni, A., dan
Uhlig, R. 2006, Intel
-
Virtualization Technology: Hardware Support for Efficient Process.
-
http://www.intel.com/technology/itj/200 6/v10i3/ (diakses tanggal 10 Desember
2011).
-
Lutfie.
2008. Virtualization The Series. http://wssid.org/blogs/lutfie/archive/tags/Virtu alization/default.aspx. (diakses tanggal 15 Oktober 2011).
-
Muli, B., Michael, F., Eran, R., Avishay, T.
2009. Adding
Advanced Storage
-
Controller Functionality via Low- Overhead Virtualization.
-
Nggilu, F. 2012. Analisis Overhead Sebagai Salah Satu Faktor
Skalabilitas Private Cloud Computing Untuk Layanan IAAS. Purbo, O, W. 2011. Proxmox.
-
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Proxmox.
(diakses tanggal 24 September 2011).
-
Rasian, Rio., Mursanto, Petrus. 2009.
Perbandingan Kinerja Pendekatan Virtualisasi. Jurnal Sistem Informasi MTI-UI
Vol 5, No 2. Depok
-
Sugianto, Masim. 2010. Panduan Virtualisasi & Linux High
Availability Server. Bekasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar