PENERAPAN LAYANAN TELEMATIKA
DALAM BIDANG INFORMASI
Tugas Pengantar Telematika 4ka11
Nama kelompok :
1. Elsa Marisi Manurung (12110344)
2. Elyda Azarya (12110353)
DAFTAR ISI
JUDUL
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Layanan Telematika
2.2 Sejarah Telematika
2.3 Layanan Telematika
2.4 Pengertian Interface Telematika
2.4.1
Teknologi Yang Terkait Interface Telematika
2.5 Fungsi Telematika
BAB III PENERAPAN TELMATIKA DALAM BIDANG
TRASPORTASI
3.1 Layanan Telematika Transportasi
3.2 User Layanan Telematika Transportasi
3.3 Contoh Penerapan Telematika Transportasi
3.3.1
Global Positioning System (GPS)
3.3.2 Layanan telematika di bidang
transportasi TOYOTA ndonesia
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAKSI
Perkembangan teknologi komputer dan sistem informasi sekarang ini sudah
semakin meluas ke berbagai bidang termasuk salah
satunya dalam bidang transportasi. Di Indonesia sendiri teknologi di bidang
transportasi sudah di terapkan pada slah satu merek mobil TOYOTA. Disamping itu, teknologi memiliki
karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul
produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas
penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.
Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi
transportasi tidak memberikan perhatian istimewa.
Kata kunci :
Telematika, Transportasi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) nomor 6
tahun 2001. Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi, media, dan informatika
atau disingkat sebagai teknologi telematika serta meluasnya perkembangan
infrastruktur informasi global telah merubah pola dan cara kegiatan bisnis
dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintah. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan masyarakat informasi telah menjadi paradigma global yang
dominan. Kemampuan untuk terlibat secara
efektif dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa depan
kesejahteraan bangsa.
Berbagai
keadaan menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu mendayagunakan potensi
teknologi telematika secara baik, dan oleh karena itu Indonesia terancam
"digital divide" yang semakin tertinggal terhadap negara-negara maju.
Kesenjangan prasarana dan sarana telematika antara kota dan pedesaaan, juga
memperlebar rurang perbedaan sehingga terjadi pula "digital divide"
di dalam negara kita sendiri. Indonesia perlu melakukan terobosan agar dapat secara
efektif mempercepat pendayagunaan teknologi telematika yang potensinya sangat
besar itu,untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mempererat persatuan
bangsa sebagai landasan yang kokoh bagi pembangunan secara berkelanjutan.
Di dalam hal ini pemerintah perlu secara proaktif dan dengan komitmen yang tinggi membangun kesadaran politik dan menumbuhkan komitmen nasional, membentuk lingkungan bisnis yang kompetitif, serta meningkatkan kesiapan masyarakat untuk mempercepat pengembangan dan pendayagunaan teknologi telematika secara sistematik.
Indonesia
perlu menyambut komitmen dan inisiatif berbagai lembaga internasional, kelompok
negara atau negara-negara lain secara sendiri-sendiri dalam meningkatkankerja
sama yang lebih erat dalam penyediaan sumber daya pembiayaan, dukungan teknis,
dan sumber daya lain untuk membantu Indonesia sebagai negara berkembang
mengatasi "digital divide". Dengan kenyataan tersebut, pemerintah
dengan ini menyatakan komitmen untuk melaksanakan kebijakan serta melakukan
langkah-langkahdalam bentuk program aksi yang dapat secara nyata mengatasi
"digital divide", dengan arah pengembangan sebagai yang dimaksud
dalam isi kerangka kebijakan ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Layanan Telematika
Layanan Telematika merupakan layanan dial up ke
internet maupun ke semua jenis jaringan yang didasarkan pada system
telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu
contoh telematika.
2.2
Sejarah Telematika
Di zamam pra-sejarah, manusia
mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan, dan gagasannya ke lingkungan sosialnya
secara verbal. Dan dalam beberapa kasus, dengan menggunakan simbol-simbol
material berupa ukiran pada batu, dinding gua, dan lain sebagainya. Komunikasi
tertulis yang mula-mula dikembangkan memungkinkan informasi untuk disimpan dan
dibaca oleh orang-orang lain di waktu-waktu kemudian. Penyimpanan dan
pengalihan informasi melalui teknologi umumnya berlangsung secara lamban,
mahal, dan membutuhkan banyak tenaga.
Dengan ditemukannya teknologi
cetak (printing technology), informasi dapat dialihkan ke lebih banyak orang,
di wilayah yang lebih luas, dan dengan biaya yang lebih murah. Di peralihan
millennium sekarang ini, perkembangan media elektronik, mencakup radio,
televisi, dan telepon, telah memungkinkan penurunan waktu pengalihan informasi
secara dramatik.
Jarak geografis kini tidak
lagi menjadi penghalang dalam proses komunikasi dan pertukaran informasi. Biaya
penyimpanan dan pengantaran informasi secara elektronik kini telah semakin
banyak ditentukan oleh kebijakan public, ketimbang oleh faktor-faktor teknikal
semata. Misalnya, harga pusa telepon lebih terkait dengan kebijakan regulasi
public dari pada harga actual yang dibutuhkannya.
Untuk kasus di Indonesia,
perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang
terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir
tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut
pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah
periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Memasuki tahun 1980-an,
perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama
satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia,
mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio
nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun
penggunaannya masih terbatas.
2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini,
tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat
mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri
marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda
ketika itu.
3. Periode Aplikasi
Awal era millennium inilah,
pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk
keputusan politik, selanjutnya, teknologi mobile
phone begitu cepat
pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat
Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1
Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi komputer
demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet
berfasilitas wireless access
point. Bahkan, pada cafe dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan
mudah, dan gratis
2.3
Layanan Telematika
Layanan – layanan yang terdapat pada telematika
adalah :
a.
Layanan
Informasi (Information Service)
Layanan
telematika yang pertama adalah layanan informasi. Pada layanan ini telematika
menggabungkan sistem komunikasi dengan kendaran bergerak seperti mobil untuk
menawarkan layanan informasi secara langsung.
Contohnya :
– Navigation assistant (real-time traffic information)
– Weather, stock information
– Entertainment and M-Commerce.
– Navigation assistant (real-time traffic information)
– Weather, stock information
– Entertainment and M-Commerce.
b.
Layanan
Telematika di bidang Keamanan
Layanan telematika yang
kedua adalah layanan keamanan. Layanan ini menyediakan
fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak
seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
Contohnya :
– Emergency rescue with 911
– Car location tracing (thief-proof)
– Emergency rescue with 911
– Car location tracing (thief-proof)
c.
Layanan Context-Aware dan
Event-base (Context-Aware Service)
Context awareness
adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan
dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.
Contohnya :
– Vehicle Diagnostic Service
– Car Insurance based on driving statistic
– Vehicle Diagnostic Service
– Car Insurance based on driving statistic
d.
Layanan Perbaikan Sumber
(Resource Discovery Service)
Layanan telematika
yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS)
adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga
berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat
kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan
dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan
aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika
sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah,
dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep
pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk
meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan
untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
secara efektif dan optimal.
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang
politik, yaitu :
·
Dilihat dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas
ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
·
Dilihat dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public
sehingga menghasilkan dukungan politik.
Contohnya :
-Yellow pages service
2.4
Pengertian Interface Telematika
Interface telematika adalah atribut
sensor dari pertemuan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang
berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna.
2.4.1
Teknologi Yang Terkait Interface Telematika
Ada 6 buah teknologi yang terkait dengan interface
telematika, yaitu:
a.
Head up
display sistem
Head-up display, atau disingkat HUD, adalah setiap tampilan yang transparan
menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang
atau yang biasa
b. Tangible user interface
Tangible User Interface (TUI) adalah sebuah antar muka pengguna di mana
seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik.
Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna berinteraksi dengan
sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan langsung mewakili
kualitas sistem tersebut.
c. Computer vision
Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana mesin
mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik sistem
buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar.
d.
Browsing audio data
Browsing Audio Data
merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio
data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal digabungkan ke
LAN (local area network) untuk mendeteksi IP kamera.
e.
Speech recognition
Speech Recognition
adalah proses identifikasi suara berdasarkan kata yang diucapkan dengan
melakukan konversi sebuah sinyal akustik, yang ditangkap oleh audio device
(perangkat input suara). Speech Recognition juga merupakan sistem yang
digunakan untuk mengenali perintah kata dari suara manusia dan kemudian
diterjemahkan menjadi suatu data yang dimengerti oleh komputer.
f.
Speech Synthesis
Speech synthesis adalah transformasi dari teks
ke arah suara (speech). Transformasi ini
mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis)
yang sebisa mungkin dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan –
aturan pengucapan bahasa.
2.5
Fungsi Telematika
Selaras dengan pengertian telematika sebagai sarana
komuikasi jarak jauh, maka fungsi
dari telematika antara lain :
- Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
- Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.
BAB III
PENERAPAN TELEMATIKA
DALAM BIDANG TRANSPORTASI
Salah satu penerapan telematika
adalah dalam bidang transportasi.
3.1 Layanan Telematika Transportasi
Telematika
transportasi adalah cabang teknologi yang mengintegrasikan telekomunikasi dan
software engineering di bidang sistem transportasi. Saat ini bidang ini telah
memainkan peran penting dalam manajemen efektif jaringan infrastruktur
transportasi dan menyediakan kolaborasi optimum antara berbagai jenis tipe
transportasi, atau yang dikenal dengan transportasi multimodal (multimodal
transport).
Sistem
transportasi cerdas, mendukung dan menyediakan berbagai jenis layanan
transportasi ke institusi dan pribadi. Karena, kategori user di dalam layanan
telematika transportasi adalah tidak homogen, maka berbagai jenis layanan harus
disiapkan penyelenggara jasa.
3.2 User Layanan Telematika Transportasi
User dalam
layanan telematika trasnportasi tersebut
adalah sebagai berikut:
• Sistem Telematika Trafik
• Sistem Telematica Vehicle pada strategi kendali (Hybrid electric vehicle) cerdas
• Space Vector Modulation = Modulasi Vector Ruang (RVM)
• Matrix converter
• Sistem Telematika Trafik
• Sistem Telematica Vehicle pada strategi kendali (Hybrid electric vehicle) cerdas
• Space Vector Modulation = Modulasi Vector Ruang (RVM)
• Matrix converter
a. Sistem Telematika Trafik
Struktur
umum sistem telematika trafik
b. Sistem Telematika Vehicle
Telematika Vehicle (kendaraan) “Vehicle telematics”
telah diaplikasi secara specifik dengan menggunakan teknologi Global
Positioning System (GPS) yang terpadu dengan teknologi komunikasi bergerak dan
komputer di dlm sistem navigasi automotive. Akhir2 ini, sistem telematika vehicle telah dikembangkan, yang menjadikan
posisi kendaraan dan unit kendali kendaraan terintegrasi dengan data
trafik. Dengan menggunakan topografi yang presisi, sistem ini dapat
menyediakan informasi yang akurasi tentang kemacetan lalu lintas, panjang
antrian kendaraan dan perkiraan trafik lalu lintas.
c. Space Vektor Modulation
Modulasi vektor ruang (SVM) mengacu pada
urutanswitching yang didasarkan pada switching inverter tigafasa sumber
tegangan (VSI). Secara teoritis, SVMmemperlakukan tegangan sinusoidal sebagai
vektor fasoratau amplitudo yang berputar pada frekuensi sudut konstan, ω. Vektor amplitude ini
diwakili dalam d-q yang menunjukkan sumbu real dan imajiner.SVM
memperlakukan semua modulasi tiga sinyalatau tegangan sebagai sebuah unit
tunggal, penjumlahanvektor modulasi tiga sinyal atau tegangan dikenal
sebagaitegangan referensi (Vreff), Vreff berkaitan dengan besarnya
tegangan output dari delapan topologi switchingdari
inverter tiga fasa.
d. Matrix Converter
Matrix
Converter adalah AC / AC converter yang
menawarkan berkurangnya jumlah komponen, skema modulasi-kompleksitas rendah,
dan usaha rendahnya realisasi. Diciptakan pada tahun
2001 oleh Prof Johann W.
3.3 Contoh Penerapan Telematika Transportasi
Berikut
ini adalah contoh penerapan telematika dalam bidang transportasi
3.3.1
Global Positioning System (GPS)
Global
Positioning System adalah salah satu penerapan
telematika di bidang transportasi GPS merupakan perangkat elektronik yang
populer terdapat pada mobil dalam beberapa tahun terakhir ini. GPS memanfaatkan
teknologi telematika untuk dapat berfungsi sebagai alat navigasi elektronik.
Perangkat tersebut menggunakan satelit untuk memantau lokasi kendaraan Anda,
sehingga dapat menuntun Anda ke tempat tujuan tanpa perlu tersesat.
Manfaat GPS
lainnya yang dapat membantu Anda berkendara dengan lebih aman. Berikut di
antaranya:
• Aman Saat Berkendara Dalam Cuaca Buruk
Hujan lebat
dan kabut yang pekat membuat berkendara menjadi berbahaya dan nyaris tidak
mungkin, terlebih bila Anda tidak yakin dengan arah yang Anda tuju. Saat Anda
tidak dapat menemukan jalan yang Anda inginkan, Anda akan menjadi pengendara
yang bingung dan kurang waspada. GPS membantu Anda untuk tetap berada di jalur
yang tepat dengan cara menunjukkan pada Anda akan adanya belokan, tanjakan dan
turunan, ataupun persimpangan jalan.
• Meningkatkan Keamanan Saat Berkendara Malam Hari
Salah satu
manfaat terbaik dari GPS adalah kenyataan bahwa alat tersebut bisa memberi Anda
peringatan lebih terhadap jalan pada malam hari dan pada kondisi jarak pandang
yang rendah. GPS akan menginformasikan Anda mengenai kondisi jalan di depan
Anda jauh sebelum Anda bisa melihatnya sendiri.
• Memberi Anda Arah Yang Tepat Dalam Situasi Darurat
Situasi
darurat bisa jadi hal yang menakutkan bagi Anda dan penumpang Anda, terlebih
bila Anda tidak yakin ke mana Anda harus pergi untuk mengatasi situasi
tersebut. GPS mampu mengarahkan Anda ke lokasi terdekat di mana terdapat
bantuan. Kebanyakan sistem GPS telah dilengkapi dengan fitur yang dapat memberi
Anda arah ke pos polisi atau rumah sakit terdekat.
3.3.2
Layanan telematika di bidang transportasi TOYOTA Indonesia
Semakin
tingginya mobilitas masyarakat, terutama di wilayah perkotaan, membutuhkan
layanan penunjang yang mampu membantu masyarakat untuk sampai ke tujuannya
dalam waktu singkat. Toyota melihat peluang ini dengan mengembangkan
layanan telematika.
layanan telematika.
Telematika
(telekomunikasi dan teknologi satelit) akan menjadi bagian dari gaya hidup
berkendara di abad 21 yang harus difasilitasi. “Kami terus melakukan inovasi
dan pengembangan teknologi Telematika menyesuaikan kebutuhan konsumen.
Prinsipnya teknologi ini harus memudahkan konsumen,” kata Joko Trisanyoto,
Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) sewaktu berbincang-bincang di acara
bertajuk Toyota 21th Century Mobility Lifestyle di booth Toyota Indonesia
International Motor Show (IIMS).
Saat ini,
Toyota telah mencetuskan dua macam sistem teknologi telematika secara bergerak
yang dapat diakses melalui telepon seluler, yaitu M-Toyota dan Toyota
Navigation. Hingga Juni 2008, M-Toyota telah diakses hingga 180.000 pengunjung
setiap bulan. Layanan ini berisi informasi produk, layanan purna jual, hingga
hal-hal
yang bersifat emergency.
yang bersifat emergency.
Selain itu,
Toyota juga memiliki layanan navigasi yang menggandeng perusahaan pemetaan Tele
Atlas. Informasi dan peta lengkap dengan 13.000
lokasi-lokasi penting, mulai hotel, rumah sakit, hingga dealer Toyota sudah
terekam. Saat ini peta tersebut sudah meng-cover wilayah Pulau Jawa dan Bali.
Pada September 2008, layanan peta akan menjangkau mencapai Sumatra.
Toyota juga
mengembangkan perangkat keras dan Graphics User Interface (GUI) yang didesain
secara khusus. Dengan layanan Toyota Genuine Accesories (TGA). Toyota juga
mempermudah pengguna Toyota Navigation dengan memberikan update perangkat lunak
tanpa dikenai biaya.
Toyota
melengkapi layanan telematikanya dengan layanan Mobile Reward Exchange (MORE)
yang dirancang dalam mobile platform untuk pengguna telepon seluler. Bagi
konsumen yang mengikuti MORE akan mendapat informasi seputar M-Toyota dan info
program.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari
hari kehari perkembangan telematika
dalam bidang transportasi semakin maju, hal ini disebabkan semakin beraneka
ragamnya kebutuhan akan telematika
itu sendiri. Semakin banyaknya software yang bermuculan untuk membuat aplikasi
berbasis telematika ini dan juga beraneka ragam kebutuhan informasi transportasi akan memudahkan bagi
pengguna telematika dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan adanya
perkembangan telematika di bidang transportasi contohnya GPS sangat memberikan
banyak manfaat bagi pengguna salah satunya membuat pengguna aman dalam
menggunakan telematika tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar