Nama Kelompok :
- Elsa Marisi Manurung (12110344)
- Elyda Azarya (12110353)
Arsitektur
Client – Server
Arsitektur
pada jaringan Client - Server adalah model konektifitas jaringan yang
membedakan fungsi - fungsi komputer sebagai Client (Komputer peminta) dan
server (komputer pemberi).
Arsitektur
ini membedakan sebuah komputer sebagai server sebagain pusat pemrosesan data
dan pemberi pelayanan kepada terminal - terminal lainnya yang terhubung dalam
sistem jaringan itu sendiri, komputer yang meminta pelayanan itu disebut
sebagai client. Server juga dapat berfungsi sebagai pemberi layanan sharing
file (file server), printer sharing, jalur komunikasi dan lain lain.
Pada model
arsitektur ini, sebuah komputer hanya bisa berfungsi menjadi client saja atau
menjadi server saja. Prinsip kerja dari arsitektur Client Server sederhana
saja, dimana Komputer yang menjadi server akan menunggu datangnya permintaan
dari Client, memproses permintaan dan memberikan hasil proses tersebut kepada
client. Sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses
selesai dan melihat hasil proses secara visual.
Arsitektur
jenis Client Server bisanya diperuntukkan untuk jaringan yang berskala besar.
Protokol
utama yang digunakan dalam arsitektur Client Server adalah TCP/IP (Transmission
Control Protocol / Internet Protocol), Sedangkan sistem operasi yang biasanya
digunakan adalah Unix, dan Linux, serta beberapa server menggunakan Windows NT.
Di Internet,
Lingkungan databasenya:
- Menggunakan
LAN untuk PC,
- Masing
- masing PC memiliki media penimpanan sendiri,
- Arsitektur
ini memungkinkan adanya Hardware Sharing dan Software Sharing.
Komponen Dasar
Client Server
Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar, yaitu Client,
Middleware, dan Server. Gubungan dari ketiganya dapat digambarkan sebagai
berikut :
Arsitektur File
Server
• Model
pertama Client/Server
• Semua
pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
• Satu
atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
• Server
bertindak sebagai file server
File server
bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut
• Setiap
klien dilengkapi DBMS tersendiri
• DBMS
berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
• Aktivitas
pada klien:
• Meminta
data
• Meminta
penguncian data
• Tanggapan
dari klien
• Memberikan
data
• Mengunci
data dan memberikan statusnya
Batasan File
Server
• Beban
jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke
klien melalui jaringan
• Setiap
klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori
• Klien
harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkanresponse time yang
bagus
• Salinan
DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara
bersama-sama ð tanggung jawab diserahkan kepada programmer
Arsitektur
Database Server
• Klien
bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian
data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis)
• Database
server bertanggung jawab pada penyimpanan, pengaksesan, dan pemrosesan database
• Database
serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
• Beban
jaringan menjadi berkurang
• Otentikasi
pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada
database server
• Database
server merupakan implementasi dari two-tier architecture
1. Standalone
(one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe.Kode
aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host.
Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada
pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau
“dump-terminal”.Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara
terpusat, dikenal sebagai berbasis-host.Sekilas dapat dilihat kesalahan pada
model ini. Ada dua masalah pada komputasi
berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal,
sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya.
Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat
mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor
lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
2.
Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada
client dan server.Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan
banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah
jaringan.Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database
dijalankan pada server jarak-jauh.Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke
database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam
client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari
aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi
dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
• Antarmuka
pengguna
• Interaksi
database
• Pengambilan
dan modifikasi data
• Sejumlah
aturan bisnis
• Penanganan
kesalahan
Model
client/server memiliki sejumlah keterbatasan :
• Kurangnya
skalabilitas
• Koneksi
database dijaga
• Tidak
ada keterbaharuan kode
• Tidak
ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
3. Three-Tier /
Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan
pada arsitektur client/server.Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam
tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier).Lapisan ketiga
dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus.Yaitu :
• Layanan
presentasi (tingkat client)
• Layanan
bisnis (tingkat menengah)
• Layanan
data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin
client.Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat
menengah.Lapisan layanan data berisi server database.Setiap tingkatan dalam
model three-tier berada pada komputer tersendiri.
Konsep model
three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan,
aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Client-server adalah suatu bentuk arsitektur di dalam suatu jaringan
komputer atau internet, dimana client adalah perangkat yang menerima yang akan
menampilkan dan menjalankan aplikasi (software komputer) dan server adalah
perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan
keamanannya. Server biasanya terhubung dengan client melalui kabel UTP dan
sebuah kartu jaringan (network card).Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu
PCI atau ISA.
Dan dalam penerapannya arsitektur Client-server terbagi menjadi beberapa
kelompok salah satunya adalah Arsitektur Client Server Side. Pada arsitektur
ini menerapkan respon dinamis, yang di-generate oleh pengguna teknologi server
side. Terdapat
banyak teknologi server side script yang populer saat ini, di antaranya yaitu:
- Active Server Pages (ASP), merupakan teknologi
Microsoft. Halaman-halaman web ASP biasanya memiliki ekstensi .asp atau
.aspx.
- PHP Hypertext Preprocessor (PHP), merupakan
teknologi open source. Halaman-halaman web PHP memiliki ekstensi .php atau
.php3.
- Java Server Pages (JSP), merupakan teknologi Java
- Sun, yang berisikan kode-kode Java dalam mengenerate halaman web dengan
ekstensi file .jsp.
Dengan teknologi
server side script ini, kita lebih dimudahkan untuk memelihara, updating dan
mengembangkan halaman-halaman web secara dinamis terutama untuk pengelolaan
website yang dalam skala besar.Para developer perlu menyisipkan kode-kode
program server-side ke dalam halaman HTML. Kode ini di-passing ke dalam interpreter yang akan memproses
instruksi-instruksi di dalamnya dan men-generate HTML final yang akan
ditampilkan di layar browser. Perlu diketahui bahwa kode-kode server-side
script yang disisipkan dalam halaman HTML tidak dapat ditampilkan (invisible)
oleh client walaupun client menampilkan source halaman web tersebut,
dikarenakan server hanya mengirimkan kode HTML.
Dan dalam Client Server pada Jaringan Internet terdapat beberapa Protokol
yang sering digunakan, yaitu :
- HTTP (HyperText Transfer Protocol), digunakan
dalam World Wide Web (WWW) yang berfungsi untuk transfer halaman web dan
seluruh file yang terletak dalam halaman web seperti gambar, multimedia,
attachment file, dan lain sebagainya.
- FTP (File Transfer Protocol), berfungsi untuk
transfer file dari server ke client atau sebaliknya.
- SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), digunakan
untuk pengiriman email.
- Telnet Protocol, digunakan untuk membuka sesi
telnet, yaitu sesi koneksi remote login dari satu komputer ke komputer
yang lain.
Web menggunakan
protokol yang bersifat connection-less. Artinya setiap setelah terjadi
interaksi antara client dan server, koneksi antara keduanya akan terputus,
demikian seterusnya.
DAFTAR PUTAKA :
- http://q2nsinfomasi08.blogspot.com/2012/01/telematika-dan-penerapan-telematika.html
- http://nurindahhidayati.blogspot.com/2009/11/pengantar-telematika.html
- http://suciptoardi.wordpress.com/2008/05/15/perkembangan-telematika-di-indonesia/
- http://restuanjani.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar